Man in .....

Mungkin sekali.. dua kali.. kita pernah pas pas an disekolah. Cuma sayangnya kita gak kenal satu sama lain. Dan gue pun ga pernah sadar, kalo ada lo atau engga. Tapi yang pasti, gue tau kita satu sekolah.

Kejadiannya..

Saat pengumuman, kita dibatasi satu bangku. Bangku itu (yang membatasi) diduduki perempuan yang entah siapa namanya. Gue mencoba mengenali perempuan itu. Sampai ia sadar, perempuan itu menatap gue balik. Dia tersenyum. Gue kaget, ternyata dia merasa diperhatikan.

Gak lama.. nama perempuan itu dipanggil untuk maju dan naik keatas panggung. 

Yang tersisa hanya bangku kosong disamping kiri. 

Dan sekarang gue bisa lihat, lengan kanan seorang laki-laki yang memakai tuxedonya. Siluetnya dari samping, memberikan kesan tegas. Penasarannn.. tapi gak begitu sih.. 

Sikapnya yang cool tapi terkesan hangat, dan irit bicara. Awalnya gue takut dia terusik, ternyata pertanda itu sama sekali nihil. Gue sedikit nyaman. 

 Tanpa terasa, lengan kami saling dekat, dan gue bersandar di lengannya. Dia harum.. gue pun masih mengingat wanginya sampai sekarang. 

Senyumnya manis..

Kenapa gue baru kenal dia? Baru tau nama dia saat gue disampingnya?? 

Kami bercerita banyak hal. Dan gue mulai mengenal dia secara perlahan. Saat kami berdua diam tanpa pertanyaan dari lawan bicara, tiba-tiba.. 
Dia mengeluarkan handphone dan membidik moment ini. Gue gak bisa nutupin senyum bahagia kali ini hahaa.  Dia mengajak dua teman disamping kanan gue untuk foto bareng. Dan alhasil kita foto berempat. Tapi gak masalah.. yang penting gue masih disamping dia. 

Senyumnya kali ini lebih manis saat melihat hasil foto. 

Andai saat itu gue berani memotret dirinya terang-terangan/diam-diam. Pasti fotonya akan gue pandangi saat ini. Gue yakin, dia gak mungkin marah kalo gue minta foto bareng. Tapi kali ini gue gak berani:(

Tak sadar.. nama gue dipanggil dari atas panggung. Mau gak mau, gue maju. 

Saat sampai didepan panggung..

.

Gue terbangun dari mimpi yang bikin gue senyum-senyum gak jelas. Sosoknya terkesan cool tapi hangat, bikin gue ingin mengenali dia. Semakin lama, wajahnya semakin pudar dari hayalan. Tapi gue masih mengingatnya. 

Waktu gue coba mengingat teman-teman angkatan, wajahnya gak ada yang mirip dengan dia. Bahkan gada yang sehangat dia. 

Senyumnya itu, yang bikin gue kepikiran wkwkk *efek*

Yes, he's man in dream. 
Malam di 10 Juni


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Pertama, cukup?

Sunsilk Hijab Hunt 2016 (throwback)

I Choose to be Event Organizer