Postingan

kamu hanya main - main

kehadiranmu memang benar mendadak latar belakang kamu menjadi cerita baru ku kemudian aku jadi tau, lalu jadi kenal hanya kenal saja, belum dekat dua minggu libur ku ada kamu pagi menjelang siang, sampai berganti malam dari bangun tidur, diingatkan makan, sampai tidur lagi aku belajar menerima kamu, orang baru tiba - tiba kondisi berubah tanpa aba - aba, tanpa kata - kata kamu mundur perlahan lama - lama hilang aku gak masalah, cerita seperti ini sudah seharusnya diterima bagi perkenalan yang mendadak aku tidak kecewa, alur seperti ini sudah menjelaskan ketidakseriusan dari awal pergi nya kamu, aku tidak ambil pusing hilang nya kamu, tak pernah ku tunggu untuk kembali yang aku takutkan, muncul dendam dan aku takutkan, ada korban selain aku beberapa waktu kamu hadir lagi namun ajakan mu ku tolak saat itu lalu kamu pergi lagi pergi dengan derap yang sama, yang menghilang tiba - tiba sudah ku tebak, kamu hadir kembali kamu menyebalkan, mau mu apa? sebenarn

selesai di 607 hari

Aku udah pernah cerita tentang pertemuan awal kita disini. Sekilasnya, aku mulai jatuh cinta saat langkah pertama kamu masuk kedalam kelas. Mulai dari situ, aku langsung cari tau tentang kamu di dunia maya, dan berjuang untuk kamu kenali aku. Perlahan namun pasti, do’a dan harapan ku mulai tercapai sampai akhirnya bisa deket sama kamu. Deket banget malah, tapi sometime dan itu dulu. Mungkin sudah puluhan kali atau lebih aku berpikir untuk berhenti berjuang dapetin apa yang aku mau biar bisa bareng kamu. Setiap kali alasan itu muncul, aku yakin ada alasan lain yang lebih kuat memaksaku untuk bertahan. Bertahan bukan semata – mata bertahan, satu kali dua kali aku tau kamu suka dengan orang terdekat dengan ku, dan aku masih disitu, diposisi bertahan. Mungkin aku jadi orang yang bodoh saat tau rasa sakitnya sama namun tetap bertahan untuk kamu yang menganggapku hanya sekedar teman. Ternyata ada hasil dari buah kesabaran dan kebahagiaan saat bertahan. Kita bisa dua kali makan malem ba

Satu Tahun Kemana Aja?

Gambar
Postingan terakhir diblog ini pada tanggal 23 Januari 2017, dan saat gue menulis postingan ini, sudah lebih dari satu tahun yang lalu (25 Januari 2018). Kemana aja satu tahun ini? Rasanya kalo menulis tentang cinta dan perasaan terus menerus, gue bosen sendiri wkwkk yang ada nanti terbawa mellow hahaa. Kalau menulis tentang hal lain belum dapet feel nya *alasan* soo biar ada postingan baru gue mau review tentang tahun 2017. Apa aja yaa? Tanggal 4 Januari – “Mbah Akung Meninggal” Saat gue denger kabar itu posisi masih di Malang karena sedang UAS. Dan gue baru bisa balik ke rumah sekitar tanggal 15 Januari 2017. Tapi baru sempet ke makam Kakek tanggal 12 Februari (beberapa hari sebelum balik ke Malang lagi). Mbah.. mba ira akan berusaha jadi orang sukses, buat banggain orang – orang yang mba Ira sayang, termasuk Mbah Akung. Makasi atas segalanya:) Tanggal 8 Februari – “Beli HP baru” Jadiii waktu lagi acara festival kampus, handphone gue nyemplung ke dalem ember dan ga

Mr.Sweater Si Tokoh Fiksi

Menyerah adalah waktu yang tepat untuk kalah.. Tapi kalo menyerah untuk orang yang lo suka karena memilih orang lain, boleh kan?  Gue punya alesan suka sama lo, rasa suka yang beda dari sebelumnya. Karena menurut gue, lo wujud nyata dari tokoh cerita fiksi yang gue baca. Lo yang gue cari. Ya memang mustahil cerita fiksi bakal terkabul dikehidupan nyata dan gue pun gak pernah lihat penggambaran tokoh itu seperti apa. Tapi gue tau betul, hampir semuanya ada diperkenalan kita dulu . Tokoh yang dideskripsikan dinovel favorit gue, membuat gue secara tidak langsung mencari standar pilihan seperti itu. Apa yang gue baca, gue selalu berharap orang itu ada dikehidupan nyata. Walaupun gak harus sama gue, asalkan dia ada untuk gue kagumi dari jauh. Tapi saat gue ketemu lo pertama kali, lo orang yang tepat untuk jadi tokoh itu. First impression, kacamata lo mengganggu garis wajah yang lo punya.Gue suka dengan cara lo yang dingin, cuek dan beda dari yang lainnya. Malah gue berharap sif

sorry, I can't

Kalau harus diceritakan dari awal, gue gak tau harus mulai dari mana. Seperti adanya, mengalir tanpa tau selanjutnya seperti apa. Kedekatan kita  beberapa bulan ini membuat gue belajar menerima manusia baru. Banyak cerita baru yang gue punya saat dengan lo. Sebagian besar orang-orang disekitar gue gak percaya, kalo  sebelumnya gue gak pernah sedeket ini sama laki-laki. Yaa bisa dibilang, lo orang pertama. Gue yang dulu juga, bukan gue yang sekarang. Untuk masalah cinta, gue gak pernah sejauh ini. Mentok-mentok cuma mengagumi dari jauh, makanya gue gak banyak pengalaman deket sama siapapun. Pernah sih deket.. ya tapi belum pernah lebih untuk jadian. Gue makasi dengan beberapa bulan kita deket, makasi buat lo yang pernah ajak gue ketempat yang ‘yaa’ romance lah.. moment itu kayaknya gak bakal bisa gue lupain deh wkwkwk. Dan makasiii untuk banyak hal. Tapi maaf, kalo apa yang lo inginkan gak bisa gue wujudkan. Kalo untuk lebih.. gue belum bisa. Gue gak mau kalo terus meng

Mr.Sweater

Gue akan bingung kalau cerita tentang lo blog ini. Karenaa kita baru saling tahu, belum saling kenal. Kita satu kelas.. Tapi mungkin beberapa hari lagi, gue akan pindah karena ikut peminatan. Ya, lo bertahan dikelas. First impression, gue tertarik sama lo, entah karena hal apa yang menyakinkan gue saat itu. Gue yakin lo lebih dari apa yang gue liat, mungkin hari-hari selanjutnya orang lain baru sadar ada sisi menarik yang lo punya. Waktu gue liat lo pertama kali dikelas, ada rasa penasaran yang mengusik.  'Dingin' kata itu yang sedikit bisa mendeskripsikan lo saat itu. Lo terlihat rumit dan cuek. Gue suka sama cara lo yang dingin, beda aja dari temen-temen yang lain. Gue selalu nunggu ada cerita apa tentang lo dihari ini, untuk setiap harinya.. Lo bisa menjaga hati lo untuk mencintai perempuan yang benar-benar cinta sama lo. Gue juga gak tau sih saat ini lo udah punya pacar atau belum. Atau belum move on dari mantan? Sekelas atau gak sekelas, kalau mema

Pertemuan Pertama, cukup?

Seperti cerita basi yang berjudul “Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama”. Halah.. Hanya gue ketemu lo, dan gue kagum . Mungkin gue terlalu cepat, bahkan sangat cepat (malah) untuk mengagumi lo. Dingin, irit bicara, dan terlihat rumit. Ini semacam rasa yang menggebu diawal dan akan padam diakhir. Gak lebih. Gue sangat amat cukup tahu diri kok, buat gak berharap lebih. Yaa yang seperti gue bilang. Hanya kagum. By the way, lo manis. Ala Orang jawa. Nama lo seperti harta berharga di Negeri Timur. Nama panjangnya khas orang jawa. Gue suka postur badan lo hahha. Oh ya.. someday lo bakal baca ini gak ya? Tapi kayaknya gak mungkin deh. Lo kating gue, dan gue gak tau lo Fakultas apa. Udah lah.. Gue niatnya disini buat kuliah, dan perasaan hari ini buat cerita blog yang 2 bulan lebih gak diisi wkwkk. Ada pertemuan selanjutnya? Malang, malam kedua.